JAKARTA - Masyarakat Indonesia kian sadar dalam berinvestasi, namun acapkali terjebak dalam investasi bodong. Investasi bodong ini menggiurkan dengan imbal hasil yang tinggi.
Investasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan seseorang. Namun kadang kala banyak yang melakukan kesalahan sehingga investasi tidak membuahkan hasil seperti yang diinginkan.
Nah apa saja kesalahan yang perlu dihindari dalam berinvestasi? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkannya. Kesalahan pertama yakni tidak memiliki tujuan investasi yang jelas.
Sebagian besar investor terutama para pemula tidak memiliki tujuan yang jelas dalam berinvestasi.
"Kebanyakan hanya ikut-ikutan namun tidak mengerti instrumen yang digunakan untuk berinvestasi. Untuk itu investasi memerlukan tujuan yang jelas," kata Juru Bicara OJK Sekar Djarot di Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Kedua, tidak realistis terhadap risiko. dalam berinvestasi, risiko selalu berbanding lurus dengan pertumbuhan hasil investasi.
Semakin besar uang yang ditanamkan maka semakin besar juga risiko yang dihadapi. Banyak investor yang tergiur dengan tingkat keuntungan yang tidak wajar, ditambah lagi apabila risiko yang ditawarkan minim. "Jangan sampai cepat tergiur dengan janji keuntungan yang tidak wajar," kata dia.
Ketiga, tidak melakukan analisis yang jelas. Sebelum memutuskan berinvestasi, sebaiknya melakukan perhitungan sebelum menempatkan dana dalam jumlah yang cukup besar pada suatu instrumen.
Menurut dia, perlu untuk menganalisis dengan matang kemungkinan keuntungan yang diperoleh dalam suatu periode beserta risiko yang mungkin terjadi. Keempat, jangka Waktu, Instrumen dan Tujuan Investasi Tidak Sesuai.