JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar jumlah libur akhir tahun dikurangi. Hal ini akan membuat sektor perhotelan akan makin terdampak.
Seketariat Jendral Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan keuntungan industri hotel akan semakin negatif. Hal ini efek pandemi Covid-19 terus meningkat dan masih menghantui Indonesia.
Baca juga: Libur Panjang Akhir Tahun, Okupansi Hotel Diprediksi Capai 80%
"Hotel pasti terdampak okupansinya karena kalau kita lihat hotel ini bisa ada pengunjung saat liburan panjang tapi dengan liburan dipotong maka keuntyngan perhotelan makin minus," unar Maulana saat dihubungi MNC News Portal, Jakarta, Senin (23/11/2020).
Selain hotel, secara global pariwisata juga terdampak. Apalagi, pariwisata itu hidupnya pada saat orang pergi belibur.
Baca juga: Libur Cuti Bersama, Okupansi Hotel di Daerah Wisata Naik 50%
"Namun disini untuk pasar domestik itu akan libur nasional itu untuk memicu pergerakan orang untuk berwisaya. Bisnis tourismnya. Tapi dengan dikurangi liburnya pasti terdampak," katanya.