JAKARTA - Pemerintah sedang mempersiapkan diri untuk program vaksinasi Covid-19 termasuk yang lewat jalur mandiri. Untuk mempersiapkannya Kementerian BUMN menunjuk PT Bio Farma dan PT Telkom Indonesia.
Chief Digital Healthcare Officer Bio Farma Soleh Ayubi mengatakan, proses awal pemerintah akan melakukan sosialisasi melalui media online, cetak, elektronik hingga media sosial. tujuannya memberitahukan bahwa proses vaksinasi akan dimulai.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Berbayar Dijual Online dan Offline
Dalam penjualannya nanti akan dilakukan lewat beberapa channel baik online maupun offline. Untuk proses melalui aplikasi ada 7 tahapan yang harus dilakukan.
Pertama pasien melakukan registrasi dan pre-order.Tahap pertama itu bertujuan untuk menangkap data masyarakat apakah sesuai dengan ketentuan vaksinasi COVID-19.
Baca juga: Erick Thohir Buka-bukaan Kenapa RI Tak Pakai Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna
Sistem pre-order ini juga untuk menangkap seberapa besar kebutuhan vaksin hingga mendekati akurat. Sehingga nantinya penyelenggara vaksinasi tidak bisa memesan vaksin melebihi data pre-order tersebut. Tujuannya untuk menghindari penimbunan.
"Jadi vaksin ini sangat terbatas, jadi enggak bisa order 100 ribu vaksin tapi enggak ada demand yang real. Ini juga untuk hindari penimbunan. Pasien ini dilakukan registrasi dan melakukan pembayaran," jelasnya.
Kedua, pasien melakukan reservasi dan melakukan pembayaran. Aplikasi itu akan memunculkan notifikasi pengingat untuk melakukan pembayaran.
Ketiga pasien juga akan menerima reminder tentang proses vaksinasi. Tahap keempat pasien diingatkan untuk mengisi form consent atau assent form.
Tahap kelima pasien baru bisa mengunjungi fasilitas kesehatan yang sudah ditentukan terdekat dengan lokasi pasien. Kemudian tempat fasilitas seperti RS, klinik maupun puskesmas akan melakukan validasi QR code yang didapat oleh pasien di dalam aplikasi itu.