JAKARTA – Indeks dolar AS merosot pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Dolar melemah setelah Presiden AS Donald Trump menerima transisi ke kepresidenan Joe Biden dan dengan optimisme bahwa vaksin COVID-19 akan segera diluncurkan.
Trump mengakui bahwa Kepala Administrasi Layanan Umum (GSA) harus melanjutkan transisi ke pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden terpilih Joe Biden, meskipun ada rencana untuk melanjutkan tantangan hukum terhadap hasil pemilu.
Baca juga: Dolar Kembali Menurun di Tengah Pembicaraan Stimulus Ekonomi
“Kami memiliki dua peristiwa berisiko besar yang ditarik, yang pertama bahwa Pemerintahan Trump tidak akan mengizinkan transisi yang tertib, dan juga tentang vaksin ... pengumuman vaksin selama beberapa minggu terakhir ini telah melampaui perkiraan para ahli kesehatan yang paling optimis,” kata Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya, di New York dilansir dari Antara, Rabu (25/11/2020).
Indeks dolar terakhir melemah 0,31% pada 92,214, setelah mencapai level terendah tiga bulan di 92,013 pada Senin (23/11/2020). Dolar bertahan di atas dukungan teknis utama di sekitar 92, yang menurut para analis akan menyebabkan penurunan lebih lanjut jika ditembus.
Euro naik 0,35% menjadi USD1,1884 dan dolar naik 0,08% menjadi 104,56 yen terhadap mata uang Jepang.