JAKARTA – Belanja online semakin disukai masyarakat, apalagi bagi mereka yang malas untuk keluar rumah. Dengan belanja online, membeli barang jadi mudah dan lebih terjangkau.
Sayangnya, dibalik keluasan teknologi tersebut, masih ada oknum yang memanfaatkan untuk merugikan orang lain, yaitu dengan cara menipu. Modus penipuan biasanya berupa barang yang sudah dibayar tak kunjung didapatkan. Kemudian ketika dihubungi, penjual sudah menghilang dan tidak memberikan jawaban serta uang tak bisa kembali.
Jika mengalami kejadian tersebut, perhatikan langkah yang perlu ditempuh agar penipu menjadi jera. Ditulis dari instagram @rumahpengusaha, Rabu (25/11/2020), berikut hal-hal yang perlu ditempuh ketika tertipu belanja online.
Baca Juga: Penjualan Online di Indonesia Meroket karena Pandemi
1. Datang ke Bank
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mendatangi bank, bukan ATM, yang digunakan. Kemudian, bukti transfer atau struk/sms banking akan diminta oleh customer service (CS). Bukti transfer tersebut digunakan untuk memproses laporan yang dibuat.
2. Ceritakan Kronologi
Setelah menyerahkan bukti transfer, ceritakan kronologi yang sesungguhnya. Usahakan untuk menceritakannya secara detail dan runtut. Dengan menceritakan kronologi akan memperjelas CS untuk memahami kasus dan dapat melakukan tahap selanjutnya.
3. Pihak Bank Menghubungi Penipu
Si penipu akan dihubungi oleh pihak bank dengan cara melacak nomor rekening yang ia gunakan untuk menipu. Nomor rekening tersebut biasanya terdapat pada bukti transfer yang telah diberikan.
Setelah mencoba menghubungi dan benar rekening tersebut digunakan untuk menipu, maka nomor tersebut akan dibekukan oleh pihak bank.
4. Mediasi
Pihak bank akan memfasilitasi mediasi dengan menghubungkan penipu dan korban. Pada tahap ini, biasanya terjadi negosiasi dengan penipu agar uang yang telah ditransfer segera dikembalikan. Jika negosiasi menemui jalan buntu, maka masalah dapat berlanjut ke pihak yang berwajib.