JAKARTA - Sektor perkantoran mengalami tekanan pada masa pandemi covid-19. Mengingat, banyak perusahaan yang menerapkan kebijakan work from home atau bekerja dari rumah (WFH).
Tingkat keterisian dari gedung ini tidak diimbangi oleh jumlah pasokan kantor yang baru. Pada 2020 tercatat ada tambahan 7 gedung perkantoran baru.
Baca Juga: 75% PNS Jakarta Work From Home Tergantung Anies
Adapun rinciannya adalah 6,87 juta meter persegi merupakan gedung perkantoran baru di wilayah pusat bisnis atau Central Business District (CBD). Dan 3, 58 juta meter persegi berada di luar kawasan CBD.
Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan hal tersebut diperkirakan akan terus terjadi di tahun ini. Mengingat jumlah pasokan masih terus banyak dan tikat hunian masih akan tetap rendah.
Baca Juga: 75% PNS Bakal WFH, Ini Penjelasan Kemenpan RB
"Memang 2021 ini kita lihat masih banyak pasok office yang akan masuk, jadi masih tetap challenging sektor ini karena dipicu oleh faktor supply dan memang belum ada keseinbangan yang bisa mendorong tingkat hunian bisa naik di 2021,” ujarnya dalam acara Konferensi Pers Virtual, Rabu (6/1/2020).
Kondisi ini akan mempengaruhi pada tarif sewa perkantoran. Marena tingkat keterisian yang rendah, maka rata-rata tarif sewa perkantoran juga akan mengalami penurunan.
Adapun rata-rata tarif sewa kantor di CBD Rp 257.532 per meter persegi atau turun 7% dibanding tahun lalu. Sementara untuk tarif sewa rata-rata yang ada di luar CBD, harga sewa turun jadi Rp 190.047 per m2 atau turun 2,5% dibanding tahun lalu.