JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Mata uang Garuda turun 28 poin ke level Rp14.080 per USD.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, indeks dolar kembali menguat setelah Federal Reserve AS menyatakan kekhawatiran tentang kecepatan pemulihan ekonomi AS dari dampak Covid-19.
Baca Juga: Selain Rupiah, Dinar dan Dirham Bukan Alat Pembayaran Sah di Indonesia
Bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut telah mengumumkan hasil rapat bulanan edisi Januari 2021. Hasilnya sesuai dengan ekspektasi pasar.
"Dini hari tadi waktu Indonesia, rapat Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 0-0,25%." katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (28/1/2021).
The Fed juga berkomitmen tetap menjalankan program pembelian obligasi (quantitative easing) sampai ekonomi dan pasar tenaga kerja betul-betul pulih dari dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Saat ini, The Fed memborong obligasi pemerintah AS setidaknya USD80 miliar per bulan plus aset beragun kredit properti (mortgage-based securities) USD 40 miliar.
Baca Juga: Dolar AS Mengamuk, Rupiah Terpental Dekati Rp14.100/USD
"Hasil rapat ini adalah keputusan yang sudah diperkirakan oleh investor. Pelaku pasar 'meramal' The Fed tidak akan memberi kejutan, dan itulah yang terjadi." terangnya
Sementara sentimen dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 2%, penyebab utama adalah PSBB yang masih diterapkan dan berdampak terhadap konsumsi masyarakat yang melambat dan investasi yang stagnan.