JAKARTA - Miliarder sukses di Indonesia diisi orang keturunan Tionghoa. Mereka memiliki sifat yang ulet ketika menjalani sebuah usaha dari titik nol hingga bernilai ratusan triliun.
Teranyar, peringkat pertama masih ditempati oleh Robert Budi dan Michael Hartono. Selama 10 tahun keluarga ini menempati peringkat pertama di deretan orang terkaya di Indonesia.
Berdasarkan catatan dari Bloomberg, Budi Hartono berada di peringkat 119 orang terkaya di dunia. Ditaksir total kekayaan dari pemegang saham terbesar di Bank Central Asia (BCA) itu sebesar USD17,3 miliar atau setara Rp242,35 triliun (mengacu kurs USD Rp14.009).
Selain itu, Budi bersama kakaknya Michael Hartono merupakan pemilik dari perusahaan rokok kretek terbesar di Indonesia, yaitu Djarum.
Kakak kandung dari Budi Hartono ini tercatat memiliki kekayaan bersih sebesar USD16,2 miliar atau setara Rp226,94 triliun (mengacu kurs USD Rp14.009). Bloomberg menempatkan dia sebagai orang terkaya ke-127 di dunia. Apabila digabungkan, maka total kekayaannya mencapai Rp469,29 triliun.
Baca Juga: Harta Orang Terkaya Afrika Masih Kalah Jauh dari Miliarder Hartono Bersaudara
Guru Besar Manajemen Universitas Indonesia Rhenald Kasali berpendapat ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari kesuksesan keturunan Indonesia-China tersebut. Salah satunya adalah kerja keras saat merintis bisnis. Berikut adalah beberapa pelajaran yang bisa diambil dari kesuksesan miliarder Chinese di Indonesia:
1. Karakter perantau
Keturunan Tionghoa yang sukses di Indonesia memiliki karakter perantau yang mirip dengan Yahudi, India dan Korea. Hanya saja tingkatannya berbeda. Menurut praktisi bisnis itu, keturunan China memiliki prinsip yang berbeda dengan perantau dari negara lain. Jika perantau Yahudi banyak yang menjadi ilmuan, perantau asal China lebih memilih menjadi pedagang.
Baca Juga: Isabel, Mantan Anak Presiden yang Terdepak dari Jajaran Miliarder Afrika
2. Modal kepercayaan dan kerja keras
Dengan karakter perantau sebagai wirausaha, para keturunan China memulai usahanya dengan modal kepercayaan dan kerja keras. Rhenald bilang, jika ada yang bertanya kenapa banyak orang China yang sukses, hampir semua jawaban mengatakan kepercayaan dan kerja keras.
Dari modal tersebut, lanjutnya, mereka bisa mengumpulkan uang, hidup hemat agar anak-anaknya bisa mendapat pendidikan yang baik.
3. Cara mendidik anak
Keturunan China juga mendidik anak agar tidak hidup boros. Tak hanya itu, ilmu berdagang juga sudah diturunkan orang tua sejak kecil. Misalnya, bermula dari usaha warung, orang tua akan memberikan kepercayaan ke anaknya untuk menjadi kasir.
“Jadi ada pekerjaan yang diberikan kepada orang yang dipercaya (yaitu anak),” kata Rhenald.