JAKARTA - Negara-negara G20 sepakat untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi global dalam mengatasi pandemi dan kerentanan yang terjadi. Hal ini untuk menjaga dan mendorong pemulihan ekonomi global.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, pemulihan ekonomi global perlu diarahkan untuk mendukung pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif, dengan menjadikan pertumbuhan yang berwawasan lingkungan sebagai perhatian utama. Serta meningkatkan resiliensi sektor keuangan khususnya di sektor keuangan nonbank.
Baca juga: Keren! Ekonomi Indonesia Terbaik Kedua Setelah China
"Dukungan kebijakan moneter dan fiskal yang kuat telah dapat mendukung pemulihan ekonomi di berbagai negara," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (28/2/2021).
Dirinya mengatakan, IMF memproyeksikan perekonomian global di tahun 2021 dapat tumbuh di atas proyeksi Januari lalu yang sebesar 5,5%, seiring tambahan stimulus ekonomi yang dilakukan beberapa negara besar. Pandemi Covid-19 telah meningkatkan ketimpangan ekonomi di dalam dan antarnegara, oleh karena itu diperlukan percepatan pelaksanaan vaksinasi serta dukungan kebijakan dengan prioritas untuk meringankan dampak pandemi terhadap kelompok masyarakat rentan dan dunia usaha, khususnya UMKM.
Baca juga: Indonesia Tuan Rumah KTT G20 2022
Dirinya juga mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan pentingnya program vaksinasi dapat berjalan dengan baik untuk mendukung pemulihan ekonomi. Bank Indonesia bersinergi dan mendukung stimulus fiskal yang telah dilakukan Pemerintah dalam rangka mengatasi pandemi dan mendukung pemulihan ekonomi Indonesia.
"(Dukungan) melalui stimulus moneter berupa penurunan suku bunga kebijakan hingga sebesar 150bps sejak tahun 2020 (level terendah sepanjang sejarah), menambah likuiditas (quantitative easing) di perbankan senilai 4,8% dari PDB dan melakukan pembelian SBN di pasar perdana (sekitar 3% dari PDB di tahun 2020)," ujarnya.