JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah menyelesaikan pembangunan Terowongan Silaturahmi yang menyambungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. Pembangunan ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo saat meninjau renovasi Masjid Istiqlal pada Februari 2020 lalu sebagai ikon kebhinekaan.
“Ada usulan untuk membuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke Gereja Katedral, sudah saya setujui. Sehingga ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi. Terowongan bawah tanah, sehingga tidak menyeberang jalan,” ungkap Presiden Joko Widodo kala itu.
Baca Juga: Makna Terowongan Istiqlal dan Katedral, Bentuk Simbol Toleransi Kebhinekaan
Melansir keterangan resmi PUPR, Jakarta, Minggu (4/4/2021), adapun lingkup pekerjaan Terowongan Silaturahmi meliputi pekerjaan arsitektur, struktur, MEP dan landscape. Terowongan Silaturahmi dibangun dengan panjang 33,8 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,5 meter dengan total luas terowongan 339,97 m².
Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral yakni 32 meter, hal ini guna memastikan keamanan struktur Katedral. Sementara itu, jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 meter.
Arsitektur terowongan ini dibangun dengan gaya modern di mana eksteriornya menggunakan material transparan sehingga kecantikan desain Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang merupakan bangunan cagar budaya tidak terhalang.