JAKARTA - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi bahwa pasar modal Indonesia ditutup dengan optimisme di akhir 2020. Optimisme ini didorong oleh sinyal pemulihan ekonomi, hasil pemilu AS, dan adanya vaksin Covid-19.
Optimisme ini juga bertambah, sejak November tahun lalu, nilai transaksi efek terus berada di kisaran Rp10-15 triliun per hari. Ini mencetak rekor transaksi harian tertinggi di BEI. Dari perspektif jangka panjang pun, pasar modal Indonesia masih menunjukkan tren positif.
"Posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 1 April lalu berada di 6.011,46, sempat tertekan tapi masih berada di zona hijau," ucap Inarno dalam Webinar Investment & Technology Savvy Indonesia Bangkit 2021 dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun ke-14 Okezone.com di Jakarta, Rabu (7/4/2021).
Baca Juga: Penerbitan Obligasi dan Sukuk Gacor pada Kuartal I-2021
Kendati demikian, dia mengingatkan bahwa semua harus cautiously optimistic terhadap semua perkembangan yang terjadi. Ada beberapa hal yang menurut Inarno mempengaruhi lonjakan transaksi ini, dan juga beberapa langkah yang tetap perlu dilakukan untuk mengelola ekspektasi perkembangan pasar di tahun ini.
"Karena IHSG masih menunjukkan tren positif dalam 10 tahun terakhir, meski sempat turun di tahun 2020 saat pandemi Covid-19 masuk, IHSG perlahan membaik di tahun 2021 ini, telah kembali di posisi awal seperti sebelum pandemi," tambahnya.