JAKARTA - Setelah sukses melakukan simulasi penggunaan GeNose C-19 di Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo (YIA) dan Bandara Juanda Surabaya pada 18 Maret dan 25 Maret lalu dan implementasi GeNose C-19 di kedua bandara tersebut mulai 1 April.
PT Angkasa Pura I (Persero) mulai melakukan simulasi penggunaan GeNose C-19 di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
Simulasi penggunaan GeNose C-19 di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada hari ini merupakan tahap persiapan yang dilakukan operator bandara sebelum GeNose C-19 resmi diterapkan di Bandara Bali pada Jumat 9 April 2021.
Baca Juga: Terdampak Badai Siklon Tropis Seroja, Bandara El Tari Kupang Kembali Beroperasi
Hal itu sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 26 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dan Transportasi Udara Dalam Masa Pandemi Covid-19, layanan GeNose C-19 merupakan salah satu alat deteksi Covid-19 yang hasilnya dapat digunakan untuk melakukan perjalanan udara.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan pihaknya secara bertahap akan mengimplementasikan layanan GeNose C-19 di 15 bandara kelolaan, di mana sebelumnya perlu dilakukan simulasi di masing-masing bandara untuk memastikan kesiapan dan kelancaran layanan pada saat implementasi.
Baca Juga: Libur Paskah, Bandara Bali Dipadati 62 Ribu Penumpang
"Hari ini, simulasi penggunaan Genose C-19 di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali berjalan lancar dan layanan GeNose C-19 siap diimplementasikan secara resmi di Bandara Bali pada Jumat 9 April esok. Kami berupaya memberikan kemudahan layanan tes Covid-19 sebagai salah satu syarat melakukan perjalanan udara bagi calon penumpang pada masa adaptasi kebiasaan baru melalui penambahan layanan GeNose C-19 di bandara, di samping layanan tes Covid-19 lainnya seperti Swab Antigen dan Swab PCR," ujar dia.