JAKARTA - Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus memutar otak untuk bisa bersaing di tengah situasi sulit pandemi Covid-19 saat ini, terutama bagi sektor ekonomi kreatif yang juga tidak kalah terdampak.
Salah satunya adalah merambah ke sektor pemasaran digital. Para pelaku UMKM harus jeli memanfaatkan peluang pandemi di mana konsumen saat ini lebih banyak memanfaatkan teknologi digital dalam berbelanja.
Baca Juga: Sandiaga Uno Ingin Karya Parekraf Dilindungi Hukum
Dikutip dari Koran Sindo, Senin (7/6/2021), hal ini juga dirasakan oleh salah satu pelaku usaha ekonomi kreatif, Sandra Maria. Sandra merupakan penjual aneka perlengkapan olahraga yang berlokasi di daerah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Dia mengakui saat pandemi melanda di awal 2020, jumlah pembeli di tokonya semakin menurun karena kebijakan pembatasan sosial. Hal itu membuat dirinya harus memutar otak dengan mulai memasarkan produknya lewat aplikasi digital, seperti Whatsapp , Facebook, Instagram, dan lainnya.
Baca Juga: Sandiaga Sebut Ekonomi Kreatif Jadi Kekuatan Masa Depan Indonesia
"(Awal-awal pandemi) terasa banget susahnya. Kalau dulu (sebelum pandemi) kan orang bisa bebas keluar sana sini, datang ke toko. Sekarang sejak pandemi jadi lumayan sepi. Makanya saya manfaatin saja tuh (penjualan lewat onIine)," ujarnya.
Perlahan namun pasti, siasat yang dilakukan Sandra lumayan berhasil. Jika sebelumnya di awal pandemi hanya mampu menjual maksimal lima produk, kini dia bisa melepas perlengkapan olahraga hingga belasan produk setiap harinya.
Nasib yang hampir sama juga dialami Posma P, pemilik Queency Bal, usaha aneka pakaian bekas (thrift) di Proyek Senen, Jakarta. Sebelum pandemi, dia mengaku setiap pekannya mampu menjual hingga belasan paket karung berisi pakaian yang dimpor dari luar negeri itu. Satu paket umumnya berisi sekitar 180-200 pakaian bekas.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News