JAKARTA - Pemerintah menekankan dalam penyelenggaraan Presidensi G20 akan bersinergi dan koordinasi kuat antara Kementerian/Lembaga yang terlibat dalam 16 working group dan elemen non pemerintah serta masyarakat sipil dan mandani yang terlibat dalam 10 engagement group.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan keterlibatan berbagai unsur lapisan masyarakat tersebut mengindikasikan demokratisasi dalam pembahasan sekaligus penentuan isu-isu strategis di tatanan global.
Baca Juga:Â Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT G20, Sri Mulyani Soroti Pemulihan Ekonomi
“Keterlibatan seluruh kelompok kepentingan ini nanti mencerminkan langkah inklusif dan keterbukaan pemerintah untuk merangkul seluruh komponen masyarakat guna mendukung pemulihan ekonomi nasional yang kuat dan tata kelola yang baik,” terangnya dalam konferensi pers Presidensi G-20, Selasa (14/9/2021).
Dia menuturkan upaya ini juga menegaskan kepada dunia internasional bahwa Indonesia siap untuk menjadi lokomotif pemulihan ekonomi global dengan semangat konsensus dan kebersamaan.
Baca Juga:Â Presidensi G20, Menko Airlangga: RI Siap Jadi Lokomotif Pemulihan Ekonomi Global
Untuk diketahui, tahun 2022 adalah kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah presidensi G-20. Sebab, dalam penyelenggaraan G-20 baru empat negara yang menjadi tuan rumah, yaitu Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, dan Saudi Arabia.