JAKARTA - Anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional yang sudah digunakan Rp395,92 triliun atau 53,2% sampai 17 September 2021.
Adapun alokasi anggaran PEN dalam APBN 2021 sebesar Rp699,43 triliun atau lebih besar dibandingkan 2020 sebesar Rp695,2 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, realisasi PEN merupakan instrumen utama yang digunakan pemerintah dalam rangka penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi sebagai dampak terjadinya pandemi baik di tahun 2020 maupun 2021.
"Dalam perkembangannya, Program PEN untuk tahun 2021 kembali ditingkatkan menjadi Rp744,77 triliun, terutama untuk memberikan tambahan dukungan penanganan kesehatan dan perlindungan sosial di tengah peningkatan kasus Covid-19 akibat penularan Varian Delta," katanya di Jakarta, Kamis (23/9/2021).
Baca Juga:Â Hati-Hati! Sri Mulyani Ungkap Ekonomi RI Hadapi Masalah Baru
Realisasi PEN di sektor kesehatan mencapai Rp97,28 triliun, digunakan untuk penggunaan RS Darurat Asrama Haji Pondok Gede, pembagian paket obat untuk masyarakat, biaya perawatan untuk 477,44 ribu pasien, pemberian insentif untuk 1,07 juta nakes, dan santunan kematian untuk 397 nakes, pengadaan 105 juta dosis vaksin, serta bantuan iuran JKN untuk 29,29 juta orang.