JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir akan memangkas sejumlah BUMN yang tidak efisien dan berpendapatan di bawah Rp50 miliar. Dia menilai, pemangkasan jumlah BUMN untuk menghindari 'kerajaan-krrajaan kecil'.
Erick mencatat jumlah keseluruhan BUMN terlalu banyak sehingga pemegang saham kesulitan melakukan kendali.
Baca Juga: Erick Thohir: Terlalu Banyak Dana Pensiun Jadi Tempat Korupsi
"Sudah terlalu banyak, dikendalikan juga sulit, akhirnya punya kerajaan-kerajaan kecil, ketika dikonsolidasikan tidak mudah. Hal ini terjadi dan terus dikonsolidasikan," ujar Erick, Kamis (2/12/2021).
Dia mengungkapkan terlalu banyak anak dan cucu usaha BUMN yang tak efisien. Bahkan, keberadaan anak cucu BUMN hanya memberatkan keuangan induk perusahaan saja.
Baca Juga: Erick Thohir Bakal 'Bersih-Bersih' Dana Pensiun di BUMN
Erick merasa geram karena anak dan cucu perusahaan hanya menyedot keuntungan holdingnya saja. Sementara, secara bisnis anak-anak perusahaan negara tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Bahkan dia mengungkapkan banyak tuduhan bahwa BUMN mematikan bisnis pengusaha daerah.
"Selama ini BUMN dituduh mematikan perusahaan daerah, pengusaha daerah. Lebih baik main yang besar-besar, kalau banyak anak cucu lagi, disedot lagi profit besar, akhirnya KKN di antara mereka akhirnya jatuh," katanya.