JAKARTA – Pemerintah masih terus mendistribusikan minyak goreng murah seharga Rp14 ribu per liter sebanyak 1,2 miliar liter selama 6 bulan. Pasalnya, kenaikan harga minyak goreng yang meroket hingga mencapai Rp20.000 per liter membuat masyarakat menjerit.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mencatat, sebanyak 70 produsen minyak goreng dan 225 packer akan dilibatkan. Dia mengatakan bahwa dibutuhkan anggaran untuk menutup selisih harga ditambah PPN sebesar Rp3,6 triliun.
"Selain itu, Komite Pengarah memutuskan BPDP-KS menyediakan dan melakukan pembayaran sekitar Rp3,6 triliun, dan pihak BPDP-KS bisa menunjuk surveyor dan menyetujui perubahan postur anggaran BPDP-KS," ungkap Airlangga.
ÂUntuk itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi siap memasok 1,2 miliar liter minyak goreng pada pekan kedua Januari 2022. Lutfi, menyebut, program 1,2 miliar liter minyak goreng disediakan pemerintah untuk 6 bulan pertama di tahun ini. Pasokannya itu diyakini mampu menekan harga minyak goreng yang kian menjulang tinggi.
"Kita ini sedang launching 1,2 miliar liter (minyak goreng), jadi jumlahnya masif, karena jumlahnya masif kita mesti kompatibel. Nah, makanya masih tertunda, kita mulai minggu ini akan jalan," ujar Lutfi saat di temui di kawasan Kota Tua Jakarta.
Dalam produksinya, pemerintah akan menyiapkan 1,2 miliar liter minyak goreng yang nanti akan dikemas oleh produsen dan siap untuk didistribusikan. Kemudian, untuk pembelian, minyak goreng akan tersedia di tradisional, pasar modern, supermarket hingga toko online.
Â
Baca Selengkapnya: 1,2 Miliar Liter Minyak Goreng Disiapkan dengan Harga Rp14.000, Cek Fakta dan Lokasi Belinya
(dni)