JAKARTA - Nilai ekspor Indonesia Januari-Desember 2021 mencapai USD231,54 miliar atau naik 41,88% dibanding periode yang sama di 2020. Capaian ekspor periode tersebut pun mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.
"Jadi pada tahun 2021 ekspor kembali mencapai lebih dari USD200 miliar, yaitu USD231,5 miliar. Ini adalah angka tertinggi dari tahun 2004," ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, dalam konferensi pers Outlook Perdagangan 2022, Selasa (18/1/2022).
Baca Juga:Â Stop Ekspor Nikel, Jokowi Ingin RI Menang di WTO
Dalam capaian ini, Lutfi mengatakan terdapat perbedaan antara 2021 dan 2011, yakni 4 dari 5 produk ekspor adalah produk manufaktur yaitu CPO dan turunannya, besi baja, produk elektronik dan elektronika, dan kendaraan bermotor serta suku cadangnya.
Lanjutnya, capaian surplus neraca perdagangan non migas nasional sebesar USD48,60 miliar. Namun, defisit migas juga besar pada tahun 2021, sehingga total dari surplus nasional kira-kira sekitar USD35 miliar.
"Jadi kalau kita lihat ini sekarang angkanya total USD231 miliar berasal dari non migas kira-kira sekitar USD219 miliar atau tumbuh 41,52% dibandingkan periode yang sama dan ekpor pada migasnya sebesar USD12,28 miliar, tumbuh 48,78% dibandingkan periode sebelumnya," papar Lutfi.
Baca Juga:Â Mentan Lepas Ekspor ke 124 Negara Sebesar Rp14,4 Triliun
Sementara untuk impor, diterangkan Mendag, mencapai USD 196,20 miliar atau tumbuh 38,59%. Angka ini sehat karena pada tahun 2020 yang lalu pertumbuhan impor nasional negatif.
"Jadi impor kita adalah USD196,2 miliar dimana USD25,53 miliar adalah impor migas dan impor non-migas kita USD170,67 miliar. Menyebabkan trade pada tahun 2021 adalah yang tertinggi sepanjang sejarah yaitu USD35,34 miliar naik dari USD21,62 miliar pada tahun 2020," urainya.