JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat survei secara triwulanan (qtq) pertumbuhan kredit baru pada triwulan IV 2021 meningkat dibandingkan periode sebelumnya.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Erwin Haryono menyebut hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru sebesar 87,0%, lebih tinggi dari SBT 20,9% pada triwulan sebelumnya.
Baca Juga:Â Modal Asing Masuk USD200 Juta per 18 Januari 2022
"Pertumbuhan penyaluran kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis penggunaan, tercermin dari nilai SBT yang tercatat positif," ujar Direktur Eksekutif Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan resmi pada Jumat (21/1/2022)
Dia menjelaskan, pada triwulan I-2022 pertumbuhan kredit baru diperkirakan melambat, terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 52,0%. Standar penyaluran kredit pada triwulan I 2022 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya.
Baca Juga:Â Data Diretas Hacker, Begini Kata BI
Hal itu terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 3,4%, lebih tinggi dibandingkan dengan 2,6% pada triwulan sebelumnya. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh perkiraan peningkatan suku bunga kredit yang dilakukan oleh sebagian bank," tambah Erwin.