JAKARTA – Harga emas berjangka melemah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga emas jatuh menyusul berlanjutnya aksi ambil untung tetapi masih mencatat kenaikan untuk minggu kedua beruntun setelah menetap di level tertinggi dua bulan pada Rabu (19/1), karena risiko inflasi dan geopolitik mengangkat daya tarik safe-haven emas.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange jatuh USD10,8 atau 0,59%, menjadi ditutup pada USD1.831,80 per ounce. Emas naik 0,8% untuk minggu ini, menguat untuk minggu kedua berturut-turut.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Jadi Rp939.000
Sehari sebelumnya, Kamis (20/1) emas berjangka terkikis USD0,6 atau 0,03% menjadi USD1.842,60, setelah melambung USD30,8 atau 1,7% menjadi USD1.843,20 pada Rabu (19/1).
"Pembelian terkendali karena pasti ada pelarian ke pasar emas minggu ini," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Baca Juga: Turun Rp1.000, Harga Emas Antam Dibanderol Rp937.000/Gram
Fokus pasar sekarang pada pertemuan Federal Reserve AS pada 25-26 Januari, dan ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bank sentral akan memperketat kebijakan pada kecepatan yang jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan sebulan lalu untuk menjinakkan inflasi yang terus-menerus tinggi.