JAKARTA - Kementerian BUMN menetapkan PT Len Industri (Persero) sebagai Induk Holding BUMN Pertahanan atau Defence Industry Indonesia (Defend ID).
Alasan penunjukan Len sebagai induk holding didasarkan pada pertimbangan jaringan bisnis perusahaan yang mencakup seluruh bidang pertahanan.
Direktur Utama Len Bobby Rasyidin mengatakan, Len mampu mengintegrasikan teknologi antar sektor dan memiliki kapabilitas di bidang command, control, communication, computer, cyber, intelligence, surveillance, and reconnaissance (C5ISR) sebagai interoperability dan brain system untuk semua platform berbasis elektronika.
Alasan lainnya karena posisi Len yang strategis dan tidak condong pada satu matra, melainkan mampu mengakomodir dan mengintegrasikan ketiga matra, yaitu darat, laut, dan udara. Selain itu, Len juga dinilai telah berpengalaman sebagai induk dalam mengelola empat anak perusahaannya.
“Pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan akan memberikan manfaat tidak hanya bagi anggota holding dan pemerintah, tapi juga para pemangku kepentingan lainnya serta ekosistem pertahanan secara keseluruhan,” ujar Bobby, dikutip Minggu (23/1/2022).
Baca Juga: Disetujui Jokowi, RI Punya Holding Industri Pertahanan Gabungan 5 BUMN! Namanya Defend ID
Penunjukan Len sebagai induk Defend ID juga ditandai dengan penyerahan aset (inbreng) empat perusahaan pelat merah di sektor pertahanan. Proses inbreng didasari pada Peraturan Pemerintah No 5 Tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Len industri yang diterbitkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 12 Januari 2022 lalu.
Adapun struktur Defend ID terdiri dari PT Len Industri (Persero) sebagai induk holding. Sementara anggota holding, PT Pindad (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI, PT PAL Indonesia (Persero), dan PT Dahana. Holding pun ditargetkan diluncurkan akhir Januari 2022.
Di lain sisi, Bobby membeberkan alasan dipilih model strategi bagi holding. Menurutnya, strategi holding adalah fokus melaksanakan fungsi tanpa melakukan aktivitas operasi. Di mana, peran holding di antaranya sebagai strategi pemimpin (leader) yaitu penetapan visi dan strategi korporat, target keuangan dan strategis.