JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membeberkan penyebab harga pupuk non subsidi yang relatif mahal dibandingkan beberapa waktu sebelumnya dikarenakan bahan baku yang melonjak.
"Karena pupuk di dunia naik. Phospat naik tiga kali lipat harganya. Bahkan China tidak mengeluarkan phospatnya sekarang," kata Menteri Syahrul dalam rapat bersama Komisi IV DPR RI dikutip Antara, Senin (24/1/2022).
Dia menjelaskan bahwa meskipun harga bahan baku pupuk naik berkali lipat, pemerintah menetapkan harga pupuk subsidi tetap. Akan tetapi dilakukan penyesuaian untuk harga pupuk nonsubsidi.
Baca Juga:Â Penyaluran KUR Tertinggi 2021, Menko Airlangga Beri Penghargaan ke Mentan SYL
Kemudian pihaknya akan terus melakukan sosialisasi pada petani untuk melakukan pemupukan berimbang agar lebih efisien dalam penggunaan pupuk sekaligus meningkatkan kualitas tanaman.
"Oleh karena itu, target kami tahun ini mengajarkan tentang bagaimana pupuk berimbang, tidak menggunakan pupuk anorganik. Ke satu juta petani," katanya. Mentan mengemukakan program tersebut akan dimulai secepatnya.
Sementara Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan bahwa bahan baku seperti phospat dan KCL naik sekitar tiga kali lipat.
Baca Juga:Â Harga Telur hingga Cabai Rawit Merah Meroket, Ini Kata Mentan
Akan tetapi Bakir menerangkan Pupuk Indonesia masih menjual pupuk nonsubsidi di dalam negeri dengan harga yang lebih rendah dibandingkan di luar negeri.