CHICAGO - Harga emas berjangka menguat di akhir perdagangan Senin, karena aksi jual saham di Wall Street dan pasar Eropa. Hal tersebut didorong ketegangan geopolitik Ukraina, sehingga mendukung daya tarik safe-haven. Sementara para investor bersiap untuk keputusan kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange naik USD9,9 atau 0,54% menjadi USD1.841,70 per ounce. Di pasar spot, harga emas juga naik 0,4% menjadi USD1.840,16 per ounce pada pukul 19.39 GMT.
Baca Juga:Â Turun Rp1.000, Harga Emas Antam Hari Ini Dibanderol Rp947.000/Gram
NATO mengatakan pihaknya menempatkan pasukan siaga di Eropa Timur sebagai tanggapan atas peningkatan kekuatan militer Rusia di perbatasan Ukraina. Sementara Presiden AS Joe Biden membahas pengerahan ribuan tentara AS ke Eropa dan Baltik bersama sekutu AS.
"Cerita Ukraina positif untuk emas dan kebijakan Fed pada akhirnya akan berkembang menjadi sedikit lebih konservatif karena Fed masih percaya banyak hal yang akan bersifat sementara," kata Analis Pasar Senior broker OANDA, Ed Moya, dikutip dari Antara, Selasa (25/1/2022).
Baca Juga:Â Harga Emas Antam Hari Ini Turun Seribu
Aksi jual di Wall Street dan pasar saham Eropa memburuk akibat ketegangan Ukraina-Rusia dan ekspektasi bahwa The Fed memperketat kebijakan moneter pada kecepatan yang jauh lebih cepat untuk menjinakkan inflasi yang tinggi.
Tetapi Kepala Analis Pasar CMC Markets Inggris Michael Hewson mengatakan, The Fed tidak mungkin memiliki dampak besar pada emas saat ini, karena pasar lebih khawatir tentang apa yang terjadi di Eropa Timur. Terutama mengingat kenaikan suku bunga Maret telah diperhitungkan.