JAKARTA – Harta para miliarder di Afrika mengalami peningkatan tahun ini. Padahal, pandemi covid-19 secara global masih belum berakhir.
Secara kolektif, kekayaan 18 miliarder ini mencapai USD84,9 miliar atau setara Rp1.218,3 triliun (kurs Rp14.350 per dolar), meningkat 15% dari setahun lalu hingga tertinggi sejak 2014 silam.
Rata-rata, tiap miliarder ini memiliki harta sebesar USD4,7 miliar (Rp67 triliun), melonjak dari USD3,4 miliar atau Rp48,7 triliun masing-masing pada 2014. Hal ini dikarenakan melonjaknya harga saham dari Nigeria hingga Zimbabwe, sampai permintaan produk berbahan semen yang menguat.
Baca Juga: Sri Mulyani Sindir Orang Kaya: Hartanya Naik Terus tapi Enggak Belanja
Aliko Dangote masih menjadi orang terkaya di benua ini selama 11 tahun berturut-turut. Kekayaannya digadang-gadang tembus USD13,9 miliar (Rp199,4 triliun), naik dari USD12,1 miliar tahun lalu. Kenaikan harta ini pun jadi hasil atas lonjakan harga saham perusahaan Dangote Cement miliknya hingga 30%.
Mengutip Forbes,Selasa (25/1/2022), para analis lonjakan pembangunan perumahan di Nigeria dan belanja infrastruktur pemerintah mendorong permintaan lebih tinggi dalam sembilan bulan di 2021.
Baca Juga: Makin Tajir! Harta 10 Orang Terkaya di Dunia Tembus Rp21.000 Triliun, Naik 2 Kali Lipat
Beralih ke posisi kedua, ada Johann Rupert yang naik dua peringkat dari tahun lalu. Ia adalah "rajanya" bawang merah yang memproduksi jam tangan Cartier dan pena Montblanc. Sektor ini pun mendorong kekayaannya hingga USD11 miliar atau Rp157,8 triliun dari USD7,2 miliar tahun lalu.
Alias, kekayaan Rupert naik Rp54,5 triliun dalam setahun. Dalam daftar orang terkaya Afrika versi Forbes, Rupert adalah orang yang kekayaannya paling meningkat.
Berlanjut ke Nicky Oppenheimer di posisi ketiga, menjalankan perusahaan pertambangan berlian DeBeers sebelum menjualnya ke perusahaan tambang Anglo American sekitar satu dekade lalu. Kini, kekayaannya tembus sekitar USD8,7 miliar (Rp124,8 triliun).