CHICAGO - Harga emas mencapai level tertinggi lebih dari dua bulan pada perdagangan Selasa. Harga emas terangkat karena kekhawatiran geopolitik Ukraina yang mendorong investor menuju aset safe haven. Selain itu, terjadi penurunan tajam di pasar saham AS menjelang pertemuan Federal Reserve (Fed).
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD10,8 atau 0,59% menjadi USD1.852,50 per ounce. Di pasar spot, harga emas juga naik 0,50% menjadi USD1.852,03 per ounce pada pukul 19.03 GMT.
Baca Juga:Â Harga Emas Antam Segram Naik Jadi Rp947.000
"Ketegangan Ukraina tidak diragukan lagi telah membantu emas selama dua sesi terakhir. Tetapi saya yakin pendorong sebenarnya adalah rencana Fed untuk segera memulai kenaikan suku bunga," kata Editor Gold Newsletter, Brien Lundin, dikutip dari Antara, Rabu (26/1/2022).
Sebelumnya, Rusia sedang mengamati dengan sangat prihatin setelah Amerika Serikat menempatkan 8.500 tentara dalam siaga untuk siap dikerahkan jika terjadi eskalasi. Sementara Inggris mendesak sekutu Eropanya untuk menyiapkan sanksi jika Rusia menginvasi Ukraina.
Baca Juga:Â Harga Emas Naik Jadi USD1.841/Ounce di Tengah Aksi Jual Saham
"Emas pun menjadi pelarian ke perdagangan yang aman, dalam skenario menunggu dan memantau sampai setelah pengumuman Fed besok," kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Bob Haberkorn.
Investor menunggu isyarat tentang seberapa agresif The Fed untuk sisa tahun ini dan apakah akan memberi sinyal lebih banyak kenaikan untuk mengatasi inflasi.
The Fed diperkirakan akan menunjukkan rencananya untuk menaikkan suku bunga pada Maret dan menawarkan wawasan tentang seberapa hawkish yang akan terjadi.