JAKARTA – Industri perbankan akan diuntungkan dengan adanya teknologi metaverse karena menawarkan pengalaman baru bagi nasabah yang berujung pada kepuasan nasabah.
"Pengalaman imersif yang ada pada metaverse mampu menciptakan pengalaman baru atau new experience yang mendalam sehingga bisa memuaskan pelanggan," ujar Founder sekaligus Managing Director Shinta VR Andes Rizky, Rabu (26/1/2022).
Andes menyampaikan, dalam sebuah studi disebutkan bahwa pengalaman baru membuat pelanggan lebih bahagia daripada obyek fisik. Perusahaan yang lebih memprioritaskan pengalaman daripada produk atau fitur memiliki kemungkinan rujukan 200 persen lebih besar dan loyalitas pelanggan 25 persen lebih banyak.
Baca Juga: OJK Ramal Kredit Perbankan Tumbuh 7,5% pada 2022
"Teknologi metaverse dengan pengalaman imersifnya mampu mengaburkan batas antara kenyataan dan dunia virtual. Nah, saya kira, bank tak perlu lagi menunggu dalam keraguan, sebab di metaverse ada banyak peluang yang bisa dimanfaatkan bank," kata Andes.
Beberapa peluang itu antara lain bank dapat mencoba menjangkau nasabah baru yang tidak dapat (atau tidak mau) pergi ke cabang dan masih menawarkan pengalaman yang imersif.
Survei terkait kebiasaan nasabah perbankan ketika masa pandemi yang dipublikasikan MarkPlus, Inc. (2020) menyebutkan intensitas komunikasi antara bank dan nasabah cenderung mengalami penurunan di masa pandemi virus corona (Covid-19).
Baca Juga: 4 Kasus Salah Transfer dengan Nominal Terbesar
Menurut Andes, pengalaman imersif mampu mengaburkan batasan antara dunia nyata dengan dunia digital atau dunia simulasi, sehingga penggunanya bisa merasakan suasana yang mirip dengan dunia nyata.
"Di metaverse aktivitas transaksi sederhana seperti pengiriman uang dapat dikelola di jendela teller bisa juga diwujudkan, sementara avatar karyawan di dalam ruang VIP virtual dapat membantu klien menganalisis atau merancang portofolio investasi bagi pelanggan. Ini bisa menjadi new experience tersendiri bagi nasabah," ujar Andes.