JAKARTA – Minyak goreng subsidi Rp14.000 langka di toko ritel. Masyarakat kesulitan mencari minyak goreng murah yang dijual di toko ritel.
Soal kelangkaan minyak goreng, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey menyatakan, pasokan minyak goreng yang digelontorkan kepada peritel baru mampu terserap 5% dari 10% jatah yang diberikan pemerintah.
Baca Juga: Minyak Goreng Rp14.000 Langka di Ritel, Aprindo: Kita Cuma Warung
Adapun total minyak goreng yang diguyurkan Pemerintah sebanyak 250 juta liter per bulan. Dengan alokasi, 10% disebar melalui ritel modern. Artinya, peritel hanya menerima 25 juta liter per bulan.
Baca Juga: Ritel Modern Diguyur Minyak Goreng Rp14.000, Pedagang Pasar Kecewa
"Skemanya sudah jelas, komit Pemerintah kan 250 juta liter sebulan lewat para produsen minyak goreng dan distributor untuk masuk ke ritel, pasar tradisional, operasi pasar. Tapi 250 juta liter itu, ritel hanya butuh 10%. Jadi hanya butuh 25 juta liter per bulan. Yang 10% ini saja belum terpenuhi apalagi yang 90%. Saat ini saja baru masuk nggak sampai 5%," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI), Rabu (26/1/2022).
Oleh sebab itu, Roy tidak heran jika hari ini minyak goreng satu harga belum masuk ke pasar tradisional. Karena dari berdasarkan catatannya, dari sisi ritel saja pasokannya kurang.