JAKARTA – Miliarder rokok elektrik atau vape asal China Chu Lam Yiu sedang diselidiki oleh otoritas China. Hal ini menyebabkan saham perusahaannya, Huabao International yang terdaftar di Hong Kong turun lebih dari 65% pada perdagangan Senin waktu setempat.
Chu, yang menjabat sebagai Chairman dan CEO saat ini sedang diselidiki atas dugaan pelanggaran disiplin yang sifatnya tidak jelas. Adapun pemasok wewangian dan penyedap tembakau mengumumkan pada Senin lalu.
“Hingga tanggal pengumuman ini, perusahaan belum diberikan rincian apa pun tentang sifat dugaan pelanggaran Ms. Chu yang saat ini sedang diselidiki,” kata perusahaan itu dalam pengajuan ke Bursa Efek Hong Kong seperti dilansir dari Forbes, Rabu (26/1/2022).
Baca Juga: Mengenal Kate Wang, Wanita Terkaya Dunia Berkat Vape
Perusahaan mencatat bahwa penyelidikan sedang dilakukan oleh Komite Pengawas Kota Leiyang, sebuah badan pemerintah yang berbasis di provinsi Hunan, Cina selatan.
Diketahui, Chu memiliki sekitar 70% saham Huabao International. Dia sering dijuluki ‘ratu vaping China’ karena mengawasi masuknya Huabao International ke pasar rokok elektrik, Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya mencapai USD2,6 miliar atau setara Rp37,1 triliun pada penutupan Senin.
Pada tahun 1996, Chu saat berusia 26 tahun, dia mendirikan pendahulu Huabao International. Perusahaan mulai berdagang di bursa saham Hong Kong melalui pencatatan pintu belakang setelah mengakuisisi perusahaan yang terdaftar pada 2004, dan menyelesaikan merger terbalik satu dekade setelah pendiriannya pada 2006.