JAKARTA - Harga emas berjangka merosot kembali pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga emas memperpanjang kerugian pada hari kedua berturut-turut dan menetap di level terendah 14-minggu, karena menguatnya dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS mengurangi daya tarik logam kuning.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange jatuh USD16,4 atau 0,9% menjadi ditutup pada USD1.808,20 per ounce setelah mencapai terendah sesi USD1.797,45 , terendah sejak 30 Januari. Minggu ini, emas Juni anjlok 3,9%.
Biaya hidup yang tinggi (inflasi tinggi) dan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS untuk menjinakkan inflasi telah mendorong permintaan dolar AS, yang mencapai level tertinggi yang terakhir terlihat dalam 20 tahun terakhir.
Emas jatuh di bawah rata-rata pergerakan 200-hari pada hari Kamis (12/5). Analis pasar berpendapat bahwa konsolidasi dalam minggu depan di bawah USD1.830 akan memperkuat sinyal bearish, yang akan membuka jalan bagi penurunan 25% lagi menuju area USD1.350.