JAKARTA - PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) membukukan pendapatan sebesar Rp7,26 miliar pada 2021. Pendapatan TAXI turun 66,28% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp21,54 miliar.
Perusahaan taksi 'Express Group' ini mendapat pemasukan dari jasa kendaraan taksi mencapai Rp100,47 juta, anjlok dari kinerja 2020 senilai Rp15,34 miliar. Pemasukan sewa kendaraan Rp560,45 juta, turun dari Rp3,58 miliar, dan suku cadang Rp73,30 juta, menurun dari Rp514,26 juta, serta lain-lain Rp6,52 miliar, meningkat dari sebelumnya Rp2,1 miliar.
Seiring menurunnya pendapatan, beban pokok ikut terpangkas dari sebelumnya Rp95,43 miliar, menjadi Rp22,46 miliar. Dengan demikian, perseroan mencatatkan rugi kotor senilai Rp15,20 miliar, lebih rendah dari posisi rugi tahun 2020 sebesar Rp73,89 miliar, sebagaimana tertulis dalam laporan keuangan TAXI di Keterbukaan Informasi, dikutip Senin (16/5/2022).
Kendati pendapatan menurun, perseroan mampu memaksimalkan penghasilan lain dari pos keuntungan penghapusan utang yang memberi pemasukan senilai Rp169,84 miliar. Adapun penghasilan lain-lain juga menyumbang pemasukan Rp38,57 miliar, sehingga laba sebelum pajak TAXI mencapai Rp180,17 miliar, dengan laba neto tahun berjalan Rp188,61 miliar.
Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp188,63 miliar pada tahun 2021. Kinerja tersebut meningkat cukup signifikan dari rugi bersih yang dicapai pada akhir 2020 senilai Rp51,97 miliar.
Dengan demikian, posisi laba per saham dasar meningkat menjadi Rp18,45, dari sebelumnya minus Rp8,64.