JAKARTA – PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) mencatatkan laba bersih Rp8,4 miliar pada kuartal I 2022. Laba DGNS anjlok hingga 61,2% dibandingkan periode sama tahun 2021 sebesar Rp21,7 miliar. Akibatnya laba per saham dasar dan dilusian turun ke level Rp6,72, sedangkan akhir Maret 2021 berada di level Rp17,44.
Sementara pendapatan bersih anjlok sisa Rp57,888 miliar karena pendapatan referensi dokter pihak berelasi turun menjadi Rp27,148 miliar, atau turun 30,8% dibanding kuartal I 2021 sebesar Rp38,295 miliar. Kemudian pendapatan klien korporasi kepada pihak ketiga amblas 60,8% sisa Rp16,6 miliar. Demikian juga pendapatan referensi dokter pihak ketiga merosot 47,3% sisa Rp7,57 miliar.
Walau beban pokok pendapatan dapat ditekan sedalam 35,8% menjadi Rp27,412 miliar, tapi laba kotor turun 32,5% sisa Rp30,476 miliar. Sayangnya, beban umum dan administrasi bengkak 19,4% menjadi Rp16,205 miliar. Sementara itu, aset tumbuh 3,3% menjadi Rp249,94 miliar yang ditopang kenaikan saldo laba sebesar 6,06% menjadi Rp140,9 miliar.
Patut dicermati, arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi senilai Rp636,28 ribu, memburuk dibandingkan kuartal I 2021 tercatat arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp10,241 miliar. Hal itu dipicu penerimaan kas dari pelanggan anjlok 47,6% sisa Rp42,896 miliar. Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan sekitar Rp300 miliar.
Corporate Secretary DGNS Fanfan Riksani pernah bilang, untuk mengembangkan bisnis perusahaan di tahun ini, DGNS telah menyusun sejumlah rencana pengembangan, termasuk memaksimalkan jasa atau layanan pemeriksaan di luar Covid-19, seperti Medical Check Up (MCU) dan pemeriksaan yang berhubungan dengan genetik atau genomik.