JAKARTA – Layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk, kini telah diperluas ke 32 negara.
Perangkat keras ini dapat mengirim segera ke area di mana layanan tersedia.
Melansir CNET, Jumat (20/5/2022), sebuah peta yang dibagikan oleh perusahaan luar angkasa Elon Musk menunjukkan bahwa Starlink tersedia di sebagian besar Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Selandia Baru, selain sebagian Kanada, Australia, dan Amerika Selatan.
Banyak negara dan wilayah yang tersisa menunjukkan ketersediaan datang pada tahun 2023. Ini termasuk beberapa bagian AS dan seluruh Afrika.
 BACA JUGA:Jokowi Ajak Elon Musk Bakal Investasi ke RI, Bakal Buka Banyak Lapangan Kerja
Starlink menaikkan harganya di bulan Maret, melonjak menjadi USD110 per bulan atau setara Rp1,6 juta (kurs Rp14.600 per USD), naik dari tarif awal USD99.