JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street ditutup beragam pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat. Di mana selama sesi, pasar saham AS bergejolak yang membuat Tesla merosot dan saham pertumbuhan lainnya melemah.
S&P 500 naik tipis 0,01% untuk mengakhiri sesi di 3.901,36 poin. Nasdaq turun 0,30% menjadi 11.354,62 poin, sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 0,03% menjadi 31.261,90 poin.
Untuk pekan ini, S&P 500 turun 3,0%, Dow kehilangan 2,9% dan Nasdaq turun 3,8%. S&P 500 dan Nasdaq mencatat kerugian tujuh minggu berturut-turut, penurunan beruntun terpanjang sejak berakhirnya gelembung dotcom pada tahun 2001.
Baca Juga:Â Wall Street Lesu Tertekan Saham Tesla
Indeks Dow mengalami penurunan mingguan kedelapan berturut-turut, terpanjang sejak 1932 selama Great Depression. Demikian dilansir dari Reuters, Sabtu (21/5/2022).
Kekhawatiran tentang lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga telah memukul pasar saham AS tahun ini, dengan sinyal bahaya dari Walmart Inc dan pengecer lain minggu ini menambah kekhawatiran tentang ekonomi.
Sementara indeks S&P 500 menghabiskan sebagian besar sesi di wilayah negatif dan pada satu titik turun lebih dari 20% dari rekor penutupan tertinggi 3 Januari sebelum berakhir turun 18% dari level itu dan datar untuk hari itu.
Baca Juga:Â Wall Street Menguat, Nasdaq Melesat 3,82%
Menutup 20% dari level rekor itu akan mengkonfirmasi S&P 500 telah berada di pasar bearish sejak mencapai level tertinggi Januari itu, menurut definisi umum.
Kemudian Nasdaq yang sarat teknologi terakhir turun sekitar 27% dari rekor penutupannya pada November 2021.
Sangat membebani S&P 500, Tesla jatuh 6,4% setelah Chief Executive Elon Musk mencela klaim yang "sama sekali tidak benar" dalam laporan berita bahwa ia melecehkan secara seksual pramugari di jet pribadi pada 2016.