JAKARTA - Kebijakan larangan ekspor CPO dan minyak goreng resmi dibuka hari ini. Sejumlah emiten perkebunan dan industri CPO tampak merespons sentimen tersebut dengan pergerakan yang cukup positif sejak diumumkan Kamis (19/5).
Founder WH Project, William Hartanto menganalisa, sejumlah saham perusahaan CPO yang mendapat berkah imbas kabar tersebut, sejalan dengan fundamental kinerja keuangan yang memuaskan hingga kuartal pertama tahun ini.
Baca Juga:Â 6 Fakta Menarik Keran Ekspor CPO Dibuka, Berlaku Hari Ini
Pertama, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Emiten perkebunan sawit milik grup Astra itu mencatakan laba bersih sebesar Rp514,09 miliar di kuartal I-2022. Angka ini naik 34,97% dibandingkan periode sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp380,88 miliar.
"Secara teknikal AALI telah mengkonfrimasi pola bullish flag pada harga 12175, terakumulasi cukup besar dalam sepekan terakhir, estimasi target penguatan pada Rp13.400 - Rp14.000, rekomendasi buy, stop loss jika harga menurun di bawah Rp12.175," kata William saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (23/5/2022).
Baca Juga:Â Keran Ekspor CPO Dibuka Bikin Saham Emiten Sawit Meroket
Saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) juga direkomendasikan beli mengingat secara teknikal terbentuk pola double bottom. Diketahui, laba bersih emiten perkebunan sawit milik grup Salim itu meningkat 42% menjadi Rp991 miliar sepanjang tahun 2021.
"Level support LSIP di Rp1.310 dan neckline pada harga Rp1535, rekomendasi buy dengan target pada Rp1.310 - 1.500, stop loss jika menurun di bawah Rp1.310," tuturnya.