JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi tengah mengatur pasokan minyak goreng menggunakan teknologi digital. Mendag akan memantau secara digital agar stok minyak goreng aman dan tidak disalahgunakan oleh pihak lain yang mencari keuntungan.
Muhammad Lutfi mengatakan, dengan aplikasi Simirah (Sistem Informasi Minyak Goreng Curah), produksi hingga distribusi minyak goreng tercatat dengan akurat sehingga pengawasannya juga lebih ketat.
"Kita sudah belajar dari pengalaman kemarin, sekarang ini sudah tercatat dari hulu sampai ke pabrik minyak goreng, kita kerjakan, masyarakat membeli dengan KTP, ini akan tersambung dengan digital dan bisa dikawal dengan ketat," ungkap Mendag dalam program iNews Siang, Senin (23/5/2022).
Mendag mengatakan, pemerintah juga akan mengatur kebutuhan minyak goreng dalam negeri melalui Domestic Market Obligation/DMO. Jumlah DMO dijaga sebesar 10 juta ton minyak goreng, yang terdiri atas 8 juta ton minyak goreng dan ketersediaan cadangan sebesar 2 juta ton.