NEW YORK - Harga minyak relatif stabil pada akhir perdagangan Selasa, setelah perdagangan bergejolak karena kekhawatiran pasokan ketat mengimbangi kekhawatiran atas kemungkinan resesi dan pembatasan Covid-19 di China.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik 14 sen menjadi USD113,56 dolar AS per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli turun 52 sen menjadi ditutup di USD109,77 per barel.
Baca Juga:Â Harga Minyak Menguat Tipis, Brent Dijual USD113,4/Barel
Harga berubah negatif setelah Menteri Energi AS Jennifer Granholm mengatakan, Presiden Joe Biden tidak mengesampingkan penggunaan pembatasan ekspor untuk mengurangi melonjaknya harga bahan bakar domestik.
"Awalnya asumsinya akan menurunkan harga produk di Amerika Serikat," kata Analis Price Futures Group,Phil Flynn, dikutip dari Antara, Rabu (25/5/2022).
Baca Juga:Â Uni Eropa Bakal Larang Impor Minyak Rusia, Harga Brent Meroket 4,9%
Minyak telah melonjak tahun ini dengan Brent mencapai 139 dolar AS pada Maret, level tertinggi sejak 2008, setelah invasi Rusia ke Ukraina memperburuk kekhawatiran pasokan.
Harga didukung di awal sesi karena Uni Eropa segera menyetujui larangan impor minyak Rusia. Embargo itu kemungkinan akan disetujui dalam beberapa hari.