JAKARTA - Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Swiss Head of Economic Affairs, Education and Research (EAER) Swiss Federal Councillor Guy Parmelin menandatangani perpanjangan perjanjian kerja sama perdagangan dan investasi bilateral.
“Kami tanda tangan perpanjangan perjanjian kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Swiss yang dilakukan sejak 1974 dan berakhir tahun 2006,” kata Menteri Bahlil usai penandatanganan di Davos, Swiss, Rabu (25/5/2022).
Poin yang disepakati diantaranya menyangkut perdagangan dan yang kedua adalah investasi. Bahlil mengatakan bahwa Swiss merupakan salah satu negara yag masuk 10 besar di dunia tujuan investasi dan capaian tersebut sebelumnya belum pernah terjadi.
Swiss juga terkenal dengan teknologinya yang cukup luar biasa dengan pasar dunia yang cukup baik.
“Di dalam isinya, salah satunya juga menyangkut kepastian dan keamanan bagi para investor. Baik bagi dari Indonesia ke Swiss maupun dari Swiss ke Indonesia,” ujarnya.
Bahlil juga mengapresiasi Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad yang begitu intens mengawal proses negosiasi yang juga didampingi oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan.
Lebih lanjut ia menyampaikan, perjanjian tersebut tak langsung diperpanjang karena ada sejumlah permasalahan yang cukup alot dan perlu dinegosiasikan dan dibahas secara menyeluruh.