NEW YORK - Bursa saham AS, Wall Street berakhir melemah pada penutupan Rabu. Di mana selama perdagangan Wall Street bergejolak karena saham energi tertekan dan investor mencerna komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell tentang tujuan bank sentral untuk menurunkan inflasi.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 47,12 poin atau 0,15%, menjadi menetap di 30.483,13 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 4,9 poin atau 0,13% menjadi berakhir di 3.759,89 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melemah 16,22 poin atau 0,15 persen, menjadi 11.053,08 poin.
"Pasar terus bergejolak. Tentu saja kita belum keluar dari masalah. Kekhawatiran masih ada," kata Kepala Strategi Baker Avenue Asset Management, King Lip, dikutip dari Antara, Kamis (23/6/2022).
Baca Juga:Â Wall Street Melesat, Saham Energi Raup Cuan
Sektor energi yang telah menjadi sektor kuat tahun ini anjlok 4,2% karena harga minyak turun. Penurunan saham Exxon Mobil, Chevron dan Conocophillips adalah hambatan individu terbesar pada S&P 500.
Penurunan 0,4% di sektor teknologi kelas berat juga membebani pasar. Sementara itu, sektor real estat, perawatan kesehatan dan utilitas adalah sektor S&P 500 dengan keuntungan tertinggi. Real estat menguat 1,6%, perawatan kesehatan naik 1,4% dan utilitas bertambah 1,0%.
Baca Juga:Â Wall Street Ditutup Beragam Dibayangi Tingginya Inflasi AS
Setelah dibuka lebih rendah, indeks-indeks utama AS menghapus kerugian menyusul kesaksian Powell di hadapan komite Senat. Powell mengatakan The Fed "berkomitmen kuat" untuk menurunkan inflasi yang berjalan pada level tertinggi 40 tahun.