JAKARTA – PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) memutuskan untuk membagikan dividen Rp940 per saham dari laba bersih 2021. Pembagian dividen diputuskan dalam Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).
"Hasil RUPS, kami akan bagi dividen Rp940 per saham atau sekitar USD41 juta atau ekuivalen 50% atas profit setelah pajak 2021," kata Presiden Direktur Indorama Vishnu Baldwa di Jakarta.
Dia menuturkan, besaran dividen ini disetujui oleh direksi dan pemegang saham karena perseroan mencetak rekor laba bersih tertinggi pada 2021, yakni USD84,5 juta atau Rp1,2 triliun selama 2021, dari USD6,23 juta di 2020. Disebutkan, dividen yang dibagikan%tasenya lebih besar dari kebijakan biasanya 25% karena keuntungan yang didapat perseroan besar. Sebagai informasi, perseroan tercatat mencetak pendapatan bersih USD884,1 juta pada 2021 atau setara Rp12,6 triliun (kurs Jisdor 23 Februari 2021 Rp14.362 per dolar AS).
Pendapatan bersih ini melonjak 50% dibandingkan 2020 sebesar USD589 juta. Perseroan tercatat mencetak kenaikan laba kotor 307,65% dari USD31,8 juta di 2020, menjadi USD129,7 juta di 2021. Dengan peningkatan tersebut, laba bersih perseroan juga ikut meningkat menjadi USD84,5 juta atau Rp1,2 triliun selama 2021, dari USD6,23 juta di 2020.
Selain itu, emiten produsen polyester ini juga menargetkan bisnis tambang emas perseroan mulai beroperasi di kuartal I/2024. Disampaikan Vishnu Baldwa, saat ini proyek pengembangan tambang emas perseroan tengah berjalan. Sebagaimana diketahui, pada tahun lalu perseroan merampungkan akuisisi PT Cikondang Kancana Prima (CKP).
"Masih jalan proyeknya tambang. Setelah ini, pada 2024 kita akan lihat hasilnya nanti," tutur Vishnu.