JAKARTA - Kenaikan harga BBM diprediksi akan turut mendorong penduduk Asia, termasuk Indonesia, untuk segera beralih ke sepeda motor listrik. Terlebih pemerintah akan membatasi pembelian BBM Pertalite dan Solar Subsidi.
Soal kendaraan listrik, pemerintah Indonesia menargetkan setidaknya 13 juta motor listrik akan berlalu-lalang di berbagai kota pada tahun 2030. Namun menurut data perusahaan pembiayaan, penyaluran kredit untuk pembelian motor listrik di Indonesia masih sangat rendah.
Menurut Direktur Portofolio PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, Harry Latif, berbeda dengan prediksi tadi. Harry berkata, saat ini permintaan mobil dan sepeda motor listrik di Indonesia meningkat drastis. Akan tetapi realisasi kredit untuk pembeliannya jauh kecil dibandingkan kredit mobil dan motor konvensional.
"Dibanding tahun lalu memang naik 100 persen untuk penyaluran mobil dan motor listrik. Tapi presentasinya masih sedikit, yaitu 1 persen," kata Harry Latif dilansir dari BBC Indonesia, Selasa (28/6/2022).
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ego Syahrial, berkata pemerintah mematok target bahwa penduduk Indonesia akan memakai 6 juta motor listrik pada 2025.
Target itu bertambah menjadi 13 juta motor listrik pada tahun 2030. Namun selama 2022, berharap terjadi konversi 1.000 sepada motor berbahan bakar minyak menjadi motor listrik.
Jumat pekan lalu, Kementerian ESDM meneken kerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan PT Pertamina untuk menggenjot realisasi target motor listrik.