NEW YORK - Bursa saham AS, Wall Street melemah pada akhir perdagangan Selasa. Investor melakukan aksi jual karena data kepercayaan konsumen mengerikan sehingga mengurangi optimisme dan memicu kekhawatiran atas resesi menjelang musim laporan keuangan perusahaan.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 491,27 poin atau 1,56% menjadi 30.946,99 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 78,56 poin atau 2,01% menjadi berakhir di 3.821,55 poin. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 343,01 poin atau 2,98% menjadi ditutup di 11.181,54 poin.
Baca Juga:Â Wall Street Turun Akibat Melemahnya Saham Pertumbuhan
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor konsumen non-primer dan teknologi masing-masing tergelincir 4,03% dan 3,01% atau memimpin kerugian. Sementara itu, sektor energi terangkat 2,7% atau menjadi satu-satunya sektor yang memperoleh keuntungan.
"Pasar baik-baik saja hari ini sampai angka kepercayaan konsumen ke luar. Itu lemah dan pasar segera mulai menjual," ujar Presiden Chase Investment Counsel Charlottesville, Peter Tuz, dikutip dari Antara, Rabu (30/6/2022).
Dengan akhir bulan dan kuartal kedua dua hari lagi, indeks acuan S&P 500 berada di jalur untuk penurunan persentase paruh pertama terbesar sejak 1970. Ketiga indeks berada di jalur untuk mencatat dua penurunan kuartalan berturut-turut untuk pertama kalinya sejak 2015.
Baca Juga:Â Wall Street Menguat di Tengah Rencana The Fed Naikkan Suku Bunga
"Pada titik tertentu penjualan agresif ini akan menghilang tetapi sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat," kata Ahli Strategi Portofolio Senior Ingalls & Snyder, Tim Ghriskey.
Data yang dirilis pada Selasa pagi (28/6/2022) menunjukkan indeks kepercayaan konsumen dari The Conference Board turun ke level terendah sejak Februari 2021, dengan ekspektasi jangka pendek mencapai level paling pesimistis dalam hampir satu dekade.