Untuk menopang rencana itu, terang dia, perseroan menyiapkan belanja modal sebesar USD5 juta untuk pemeliharaan. Sedangkan kapasitas produksi tetap di angka 117 juta potong per tahun. Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan penjualan tumbuh 10% dibandingkan dengan realisasi penjuualan di tahun 2021. Kenaikan penjualan ini juga akan diikuti dengan upaya otomatisasi dan digitalisasi di pabrik PBRX.
Kata Fitri Ratnasari Hartono, saat ini kapasitas pabrik Pan Brother mencapai 117 juta pieces per tahun dan tidak ada perubahan di tahun 2022.
“Meski kapasitas masih sama, kami terus menerus melaksanakan otomatisasi dan digitalisasi sehingga output-nya bisa naik. Jadi kami laksanakan perubahan beberapa mesin yang bisa otomatis. Tapi sejauh ini kami tidak ada rencana fisik membangun pabrik baru atau lokasi baru,” ujarnya.
Menurutnya, dengan strategi ini, Pan Brothers yakin penjualan dapat naik 10% yoy di sepanjang 2022. Sedangkan untuk prospek di 2023, Fitri mengatakan, perusahaan masih melihat tambahan modal kerja akan cukup atau tidak. Jika mencukupi, pihaknya lebih berani untuk menambah order. Di tahun depan, PBRX optimistis target pertumbuhan penjualan di kisaran 10%-15%.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)