JAKARTA - Harga emas kembali turun pada akhir perdagangan Selasa. Harga emas tertekan dolar AS yang menguat di tengah kekhawatiran kebijakan pengetatan moneter Federal Reserve akan mengirimkan ekonomi AS ke jurang resesi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange tergelincir USD3,6 atau 0,2% menjadi USD1.821,20 per ounce atau memperpanjang penurunan untuk hari kedua berturut-turut.
Baca Juga:ย Turun Rp6.000, Emas Antam Segram Rp988 Ribu
Dolar AS menguat karena pelaku pasar melarikan diri dari aset-aset berisiko ke mata uang safe-haven di tengah kekhawatiran resesi ekonomi.โโโโโโโ
"Komoditas-komoditas semakin ditakuti oleh hantu resesi dengan ketakutan resesi mendorong penurunan secara keseluruhan," kata Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank, Ole Hansen, dikutip dari Antara, Rabu (29/6/2022).
Pembuat kebijakan Federal Reserve pada Selasa (27/6) menjanjikan kenaikan suku bunga cepat lebih lanjut untuk menurunkan inflasi yang tinggi, tetapi mendorong kembali meningkatnya kekhawatiran di kalangan investor dan ekonom bahwa biaya pinjaman yang lebih tinggi akan memicu resesi.
Baca Juga:ย Harga Emas Melemah, Data Ekonomi AS di Luar Perkiraan
"Banyak yang khawatir bahwa Fed mungkin bertindak terlalu agresif dan mungkin mendorong ekonomi ke dalam resesi," kata Presiden Fed San Francisco Mary Daly dalam sebuah wawancara di LinkedIn, direproduksi oleh Reuters.
"Saya sendiri khawatir jika tidak terkendali, inflasi akan menjadi kendala dan ancaman utama bagi ekonomi AS dan ekspansi yang berkelanjutan," sambungnya.