JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menilai aset kripto di Indonesia punya masa depan gemilang. Jumlah investor kripto pun meningkat dan nilai transaksi serta platform terus bertambah.
“Aset kripto di Indonesia mengalami lonjakan luar biasa. Per 2020, nilai transaksi aset kripto sebesar Rp64,9 triliun. Satu tahun kemudian, per Desember 2021, angkanya melonjak sangat signifikan menjadi Rp859,4 triliun," ujar Wamendag Jerry, Rabu (29/6/2022).
Baca Juga:Â Dolar AS Jadi Pilihan Investor, Bitcoin Anjlok 2,96%
Mengingat pesatnya perkembangan tersebut, kata Jerry, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah menyiapkan infrastruktur yang esensial, seperti bursa kripto, lembaga kliring, dan pengelola tempat penyimpanan aset kripto (depository) untuk mendukung ekosistem perdagangan fisik aset kripto Indonesia, khususnya yang memberikan kepastian dan kenyamanan bagi konsumen.
Wamendag menyebut, dengan adanya kecanggihan teknologi dan keterbukanan informasi, animo masyarakat untuk memilih kripto sebagai salah satu aset atau alternatif atas instrumen investasi konvensional akan semakin tinggi di waktu mendatang.
Baca Juga:Â Diretas, Perusahaan Kripto AS Kehilangan USD100 Juta
“Jumlah nasabah aset kripto telah mencapai 14,1 juta pada bulan lalu. Sementara itu, investor saham tercatat hanya 8,86 juta,” ungkapnya.