JAKARTA - Harga minyak turun lagi hingga 2% pada akhir perdagangan Rabu. Harga minyak turun karena kenaikan persediaan bensin dan sulingan di AS.
Selain itu, kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di seluruh dunia mengimbangi kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang pasokan minyak mentah yang lebih ketat.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus melemah USD1,72 atau 1,5% menjadi USD116,26 per barel. Kontrak Agustus akan berakhir pada Kamis dan kontrak September yang lebih aktif turun USD1,35 menjadi USD112,45 per barel.
Baca Juga:Â Harga Minyak Naik 2% di Tengah Penurunan Produksi Libya
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Agustus terpangkas USD1,98 atau 1,8% menjadi USD109,78 per barel.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan, persediaan minyak mentah AS turun pekan lalu ketika produksi mencapai level tertinggi sejak April 2020 selama gelombang pertama pandemi virus corona. Stok bahan bakar naik karena kilang meningkatkan aktivitas, beroperasi pada 95% dari kapasitas, tertinggi untuk tahun ini dalam empat tahun.
Baca Juga:Â Harga Minyak Brent dan WTI Naik Sikapi Hasil KTT G7
"Laporan EIA meredam pasar. Kenaikan persediaan bensin dan sulingan sedikit mengurangi tekanan dan kenaikan produksi AS juga menjadi faktor penurunan harga," kata Mitra Again Capital LLC, John Kilduff, dikutip dari Antara, Rabu (30/6/2022).
Kenaikan persediaan tersebut menyebabkan bensin dan sulingan berjangka AS turun masing-masing sekitar 3,0 persen dan 4,0 persen. Pedagang mengatakan minyak mentah berjangka mengikuti harga bahan bakar yang lebih rendah.