JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memberi alasan adanya syarat membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di SPBU harus memakai aplikasi MyPertamina mulai 1 Juli 2022.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan pengaturan pembelian BBM bersubsidi melalui MyPertamina, akan menekan kuota agar tidak melebihi batas yang sudah ditetapkan pemerintah.
Pada 2022 prognosa realisasi Pertalite bisa mencapai sekitar 28 juta kiloliter, sedangkan tahun ini kuotanya adalah 23,05 juta kiloliter. Hingga Mei 2022, realisasi penyaluran Pertalite telah melebihi kuota sebesar 23%," ujarnya dikutip Antara, Kamis (30/6/2022).
Adapun prognosa Solar bersubsidi mencapai 17,2 juta kiloliter pada 2022, sedangkan tahun ini kuota yang diberikan 14,91 juta kiloliter. Hingga Mei 2002, realisasi subsidi telah melebihi kuota sebesar 11 persen.
Pertamina menyatakan dukungannya terhadap rencana revisi Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2014 dan Surat Keputusan Kepala BPH Migas Nomor 4 Tahun 2020.
Saat ini, perseroan sedang mengembangkan MyPertamina sebagai platform digital dalam penyaluran Pertalite dan Solar bersubsidi sesuai dengan peraturan BPH Migas Nomor 6 Tahun 2013.