JAKARTA - Inflasi Indonesia sepanjang 2022 diyakini dapat terkendali di tengah kecamuk krisis rantai pasokan global. Research Analyst BNI Sekuritas, Maxi Liesyaputramengatakan pemerintah mampu meramu strategi untuk bertahan dari gempuran sentimen luar, seiring dengan pemulihan ekonomi domestik dari wabah Covid-19.
"Kita perkirakan inflasi akan terkendali di antara 3,42% - 3,98% sampai akhir tahun," kata Maxi dalam media gathering 'Market Outlook Semester II-2022', dikutip Jumat (1/7/2022).
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan akan mengumumkan data inflasi terbaru pada awal Juli 2022. Data Mei 2022 mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 3,55% (yoy).
Menurut Maxi kegiatan ekonomi dalam negeri sedang berangsur pulih menyusul geliat aktivitas masyarakat saat pelonggaran pembatasan. Seiring dengan hal itu, tingkat konsumsi diperkirakan akan ikut meningkat.
"Namun memang kita tetap waspada, kasus-kasus virus baru masih ada, cuma memang saat ini jauh dari tahun 2020," ujarnya.
Maxi menilai pemerintah mampu menjaga stabilitas harga dari tekanan. Fundamental makro juga dinilai cukup bagus untuk merespons gejolak mancanegara, kendati api konflik Rusia-Ukraina masih membara.