JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan dengan inflasi yang mencapai angka 4,35% secara tahunan (year on year/yoy) merupakan sinyal bahaya bagi perekonomian Indonesia.
Hal tersebut akan mengakibatkan masyarakat membayar atau mengeluarkan baiaya lebih mahal dibandingkan sebelumnya.
"Ini sinyal bahaya, kan seharusnya on the track, inflasi yang terjadi saat ini bahwa masyarakat harus membayar lebih mahal untuk beberpa pengeluaran karena inflasi ini," ujarnya.
Menurutnya, jika inflasi ini terus bergerak meningkat, hal itu akan mengakibatkan daya beli masyarakat berkurang, dan yang terjadi adalah pertumbuhan ekonomi melambat.
"Jelas, karena dengan kenaikan ini. Masyarakat harus membayar lebih mahal kebutuhannya dan akan berdampak kepada daya beli masyarakat yang berkurang," katanya.