JAKARTA - BPJS Kesehatan mencatatkan jumlah kepesertaan Program JKN mencapai 235,7 juta jiwa atau sekitar 86% dari total penduduk Indonesia.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menjelaskan, karena semakin meningkatnya jumlah tersebut, BPJS Kesehatan memperluas akses layanan di fasilitas kesehatan.
"Hingga akhir Desember 2021, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 23.608 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 2.810 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (rumah sakit)," terang Ghufron dalam acara public expose pengelolan program dan keuangan BPJS Kesehatan Tahun 2021, di Jakarta, Selasa (5/7/2022).
Baca Juga:Â Iuran BPJS 1,2 dan 3 Dihapus, Ini Fasilitas Kesehatan yang Didapat di Kelas Standar
Sementara itu, pada masa pandemi Covid-19, BPJS Kesehatan telah melakukan transformasi layanan dengan menghadirkan pelayanan secara digital dan pemanfaatan teknologi revolusi industri 4.0 yang bisa diakses peserta kapan saja dan di mana saja. Di antaranya, Antrean Online, layanan telekonsultasi hingga Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA).
Disampaikan Ghufron, sampai dengan akhir tahun 2021, jumlah pemanfaatan pelayanan melalui PANDAWA mencapai 4,3 juta pemanfaatan, yang terdiri dari layanan administrasi kepesertaan dan informasi layanan.
Baca Juga:Â Uji Coba Kelas Rawat Inap Standar, BPJS Kesehatan Blakblakan Kesiapan RS
"Selain itu, sistem antrean online yang terkoneksi dengan Mobile JKN sudah mencapai 21.066 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 1.433 Rumah Sakit (RS)," sambungnya.
Pada kesempatan itu, Ghufron memaparkan, hingga 31 Desember 2021, jumlah pemanfaatan pelayanan kesehatan terhadap kunjungan sakit dan kunjungan sehat sebanyak 392,9 juta kunjungan atau sebanyak 1,1 juta per hari, serta pemanfaatan skrining kesehatan selama tahun 2021 sebanyak 2,2 juta skrining. Sementara itu, potensi rebound dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan semakin terlihat pasca Pandemi Covid-19.