JAKARTA – Bandara Kualanamu diharapkan bisa menyaingi Bandara Changi Singapura dan Kuala Lumpur Malaysia. Adapun upaya yang dilakukan saat ini dengan menjadikan Kualanamu sebagai hub Internasional di Barat Indonesia.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai dengan menjadikan Bandara Kualanamu sebagai gerbang dunia internasional, maka potensi mengenali Indonesia melalui pintu Sumatra bisa dilakukan.
Pemerintah melalui PT Angkasa Pura II (Persero) resmi menggandeng GMR Airports Consortium sebagai mitra strategis dalam pengembangan Bandara Kualanamu. GMR Airports Consortium merupakan Strategic Investor yang dimiliki GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP).
Konsorsium ini merupakan jaringan operator bandara yang melayani penumpang terbanyak di dunia.
Erick juga menilai kerja sama ini juga bertujuan menekan tingginya biaya logistik Indonesia yang saat ini mencapai 23% atau lebih tinggi dari rata-rata dunia yakni 13%.
"Bagaimana kita bisa berkompetisi kalau harga logistik mahal. Pak Budi dan saya serius memperbaiki rantai pasok. Kerja sama yang kita tekankan bagaimana Sumatera Utara penting kita dorong sebagai pusat pertumbuhan baru ekonomi Indonesia agar memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan lima% per tahun akan terus tumbuh sampai 2045 sehingga kita jadi negara ekonomi terbesar keempat dunia," ungkap Erick, di Kawasan Sarinah Kamis (7/7/2022).